Duo perusahaan telah mengembangkan teknologi baru berupa kertas elektronik fleksibel yang dijuluki sebagai Mobius. Mengapa dibilang jumbo? Ini karena bentang layarnya berukuran sekitar 13.3 inchi dengan resolusi 1200×1600 pixels. Ukuran ini kira-kira setara ukuran lembar kertas A4.
Prototipe Mobius tampil dengan dimensi 233 x 310 x 6.8 mm, dan bobot beratnya 358gram. Maksud “fleksibel” disini tidak berarti bisa ditekuk, namun memiliki desain dengan karakteristik ringan, tipis, dan juga tahan banting. Ini berkat teknologi transistor thin film yang terbentuk pada substrat plastik, bukan kaca seperti pada umumnya. Makanya, bisa menghemat berat bodi perangkat ketimbang produk yang menggunakan kaca sebagai panel utama. Jadi, Sony bisa “bermain” dengan ukuran handset tanpa memikirkan berat bodi-nya mengganggu genggaman pengguna.
Sony menyasar kalangan pelajar sebagai target pembeli. Di samping layar, ada cantelan untuk menyimpan pen stylus.
Dalam e-reader ini, tersedia pula fasilitas WiFi 802.11b/g/n, penyimpanan internal 4 GB yang dilengkapi oleh slot microSD, dan baterai Li-ion yang menawarkan sekitar tiga minggu pemakaian. Saat ini, prototipe terbatas pada dukungan file PDF saja, tapi tidak menutup kemungkinan akan perbaikan sebelum rilis. Sony belum mengumumkan ketersediaan secara komersial dan juga harganya. Saat ini, Sony Mobius telah membuat debut di event Edix 2013 antara 15 hingga 17 Mei 2013 di Tokyo. (Choiru Rizkia)
