14 January 2013 18:00
Ini adalah pertama kalinya teknologi miniatur antena pintar mampu digunakan dalam perangkat mobile, dan bisa dimanfaatkan untuk memangkas beberapa hambatan dalam penggunaan smartphone termasuk baterai boros, pemutusan panggilan (dropped-call), dan kualitas sinyal buruk. Sejauh ini, teknologi antena belum sejalan dengan kemajuan konstan dalam fungsi dan kinerja smartphone. Apalagi, merebaknya smartphone dengan protokol komunikasi baru seperti LTE dan 4G mengakibatkan tekanan pancaran antenna semakin meningkat.
CEO Sofant, Sergio Tansini menjelaskan, “Baterai dan fitur konektivitas adalah masalah klasik pasar perangkat mobile global. Biasanya, antenna akan menguras 50 persen konsumsi daya bila perangkat berada dalam kondisi standby atau selama panggilan telepon”.
Berbasis di Skotlandia, Sofant telah mengembangkan teknologi inti yang terdiri dari tiga RF MEMS, antena dan perangkat lunak. Kombinasi tersebut dapat mengunci sinyal terbaik yang tersedia pada waktu tertentu. Dengan demikian, SmartAntennaTM bakal meningkatkan laju transfer data lebih baik ketimbang konektivitas antena konvensional. Maka, konsumsi energi akan lebih sedikit sehingga meningkatkan masa pakai baterai.
Teknologi ini tidak hanya dapat diandalkan oleh para produsen perangkat, namun penyedia layanan operator pun juga dapat memanfaatkan SmartAntenna untuk mengurangi kemacetan jaringan yang disebabkan oleh sinyal lemah dan koneksi menurun. Tidak sabar rasanya untuk melihatnya diimplementasikan ke dalam perangkat mobile. (Choiru Rizkia)