Lebih lanjut, Chen juga membeberkan rencana perusahaan lainnya terkait desain perangkat. Smartphone BlackBerry masa depan akan menampilkan konsep layar sentuh (touchscreen), bukan lagi ponsel khas perusahaan yang lebih dikenal dengan keyboard ikonik. Mereka (BlackBerry) akan menyerahkan kendali kepada Foxconn untuk merambah pasar negara berkembang, sambil meyakinkan para penggemarnya bahwa mereka tetap bertanggung jawab dalam pengerjaan perangkat baru.
“Untuk pasar negara berkembang, BlackBerry akan membiarkan Foxconn mengambil peran yang lebih besar. Tapi kami akan mengerjakan ponsel keren berikutnya,” ujar John Chen. Di bawah kemitraan ini, Foxconn akan memproduksi produk untuk BlackBerry di Indonesia dan Meksiko. Indonesia ditargetkan untuk menjadi pasar perdana dalam pemasaran produk hasil kerjasama tersebut.
Berbalut OS BlackBerry 10, perusahaan telah berusaha untuk masuk ke pasar high-end dengan merilis ponsel seperti BlackBerry Z10 dan Z30. Meski kedua ponsel itu relatif diterima dengan baik, namun masih jauh dari harapan bisnis BlackBerry. Akankah BlackBerry murah nantinya bakal eksis di pasar negara berkembang, dan menumbangkan kekuasaan OS Android? (Choi)