Teori tersebut diungkapkan oleh seorang linguis bernama John McWhorter. Dia membuat perumpamaan mengetik pesan teks di handphone itu ibarat “keajaiban linguistik tepat di bawah hidung kita.” McWhorter berpendapat alat tulis pensil, mesin ketik, bahkan komputer masih dianggap terlalu lambat untuk menyaingi kecepatan bicara manusia. Namun, gerakan lihai pengguna dalam mengetik pesan teks di handphone serta kenyamanan yang diberikan bisa menandinginya.
Singkatnya, pengguna bisa menjadi bidialectal (“texting mode” terdiri dari mengetik dan percakapan), yang akan membantu untuk menggenjot berbagai bagian dari otak pengguna, dan akhirnya dapat membantu meningkatkan kecerdasan atau IQ (intelligence quotient).