Untuk menyetel lokasi tujuan pada sepatu, Wilcox mengaturnya menggunakan koneksi USB dari laptop. Lingkaran yang ada di sepatu akan mengeluarkan lampu LED sebagai indikasi arah mana yang harus diambil sang pengguna sepatu. Sebagai indikasi jarak tempuh perjalanan ditunjukkan oleh lampu LED warna merah yang ada di sepatu sebelah kanan. Ia akan menyala semakin terang ketika pengguna mendekati target lokasi.
“Rancangan saya mengacu pada pemanfaatan kembali suatu benda dan hubungan yang ada di antara mereka,” ujar Wilcox. “Saya harap sepatu GPS ini akan menghubungkan kembali orang ke pengrajin sepatu, dan juga merenggangkan batas potensi untuk industri.” Konsep ini tergolong ide bagus dan bisa terealisasi dalam kehidupan nyata. Tapi Anda harus ekstra hati-hati untuk tidak menabrak sesuatu karena terlalu sering menatap ke kaki sepanjang jalan.
Jika Anda tertarik untuk melihat sepatu ini bekerja, No Place Like Home saat ini sedang dipamerkan pada Eksibisi Dominic’s Vartiations on Normal di KK Outle, Hoxton, AS. Sebelumnya sepatu ini juga sudah ditunjukkan pada instalasi di Museum Northampton dan Galeri Seni sebagai bagian dari Global Footprint. Eksibisi akan dilanjutkan dengan acara Design Tide di Tokyo menjelang akhir tahun ini. (Khoirunnisa)