Penelitian Juniper menunjukkan bahwa hampir 1,3 miliar perangkat mobile termasuk smartphone, feature phone, dan tablet diprediksi akan menginstal software keamanan mobile pada tahun 2018, naik empat kali lipat dari sekitar 325 juta tahun ini.
Selanjutnya laporan mengungkapkan risiko keamanan juga meningkat karena ledakan malware mobile selama dua tahun terakhir. Uraian Juniper menemukan bahwa penjahat cyber mengalihkan fokus target mereka dari PC ke platform mobile, baik segmen perusahaan maupun konsumen. Temuan ini mendukung data Trend Micro yang menyebutkan akan ada lebih dari 1 juta malware di pasar pada akhir tahun ini.
Namun demikian, paparan Juniper juga menegaskan bahwa kesadaran konsumen terus meningkat. Tingkat adopsi produk yang jauh lebih besar dapat dilihat dari adopsi layanan yang terbilang cepat selama semester kedua 2012. Terbukti dari pendapatan jasa keamanan yang lebih tinggi daripada yang diantisipasi.
Juniper menguraikan pertumbuhan produk keamanan di ruang perusahaan sedang didorong oleh sejumlah factor. Di antaranya peningkatan anggaran TI dan implementasi yang lebih besar dari kebijakan keamanan dan produk keamanan, serta pelatihan bagi karyawan. Namun tren BYOD (bring your own device) ke tempat kerja sekarang semakin umum. Kebijakan tunggal mungkin tidak akan memadai dan penyatuan perspektif tentang risiko platform mobile menjadi sangat penting.
Terlepas dari adanya produk software keamanan yang gratis, skala ekspansi kejahatan cyber di arena mobile memberi kesempatan untuk menciptakan aliran pendapatan baru bagi penyedia keamanan mobile. Produsen perangkat dan pengembang keamanan perlu melihat dari kacamata konsumen dengan menyeimbangkan keamanan dengan ‘user-friendly’. (Nis)