Seorang eksekutif Samsung yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Korea Herald (25/9/2013) bahwa perusahaan tidak memiliki kepentingan dalam menambahkan teknologi pemindaian sidik jari seperti sistem Touch ID iPhone 5s ini ke perangkat Galaxy major berikutnya.
Dikatakannya, perusahaan bisa saja mengembangkan software scanner sidik jari, namun teknologi tersebut masih dianggap terlalu dini dan tidak akan buru-buru ditanamkan untuk lineup perangkat saat ini. Setidaknya, sampai paruh kedua tahun depan. Meskipun spekulasi tentang masuknya sensor sidik jari cukup ramai, tapi Samsung tidak menyertakannya ke Galaxy Note 3 dan malah menggunakan teknologi keamanan yang ada disebut Knox.
Saat ini, Samsung masih bergantung pada Crucialtec, satu-satunya perusahaan Korea yang mengkhususkan diri dalam scanner sidik jari untuk smartphone. Masalahnya, teknologi perusahaan itu masih tertinggal dari AuthenTec dalam hal paten dan solusi. Apalagi, AuthenTec sendiri sudah diakuisisi oleh Apple tahun lalu, dalam rangka menciptakan sensor sidik jari di tubuh iPhone 5s.
Menurut Yoon Jung-sun, analis Hyundai Securities, Samsung sedang menunggu seberapa fungsional Touch ID bisa bekerja di smartphone Apple, sebelum memutuskan untuk mencontek fitur tersebut. “Samsung telah menjadi peniru yang cepat, bukan pengambil risiko,” pungkas Yoon. (Choiru Rizkia)