13 January 2012 09:30
Pangsa pasar smartphone di Cina tidak usah diragukan lagi, pasalnya Negeri Tirai bambu tersebut telah melampaui Amerika Serikat (AS) sebagai pasar terbesar untuk segmen smartphone. Hal ini yang membawa SITA/ Air Transport World Passenger Self-Service Survey melakukan sebuah penelitian di Bandara Internasional Beijing terhadap para penumpang pesawat yang lalu lalang di sepanjang tahun 2011.
Hasilnya, jumlah penumpang di bandara tersebut membawa smartphone lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, menurut sebuah survei baru yang menunjukkan bahwa smartphone kini memicu adopsi yang cepat dari penumpang layanan pribadi di pusat global.
Pada tahun 2010 lalu juga diadakan survei serupa, dengan data 20 persen dari responden survei Beijing membawa smartphone, sementara 71 persen masih memiliki telepon genggam biasa. Sedangkan pada 2011, SITA/ Air Transport World Passenger Self-Service Survey menemukan lonjakan drastis bahwa 44 persen sudah memiliki smartphone dengan 50 persen masih dengan handphone biasa. Selain itu ada survei tentang hotspot, dengan 92 persen dari responden akan mengakses WiFi di bandara dan sisanya 8 persen malah bersedia membayar jika dipungut biaya.
Dalam survei tersebut, responden mengaku melakukan layanan pribadi (self-service) yang dilakukan lewat smartphone, seperti mengecek jadwal penerbangan, pemesanan tiket via online, sampai pelacakan tas/koper melalui smartphone. Oleh karena itu, mereka beralih ke smartphone
David Fu, Direktur SITA untuk Cina mengatakan, “jelas dari survei ini menyatakan bahwa penggunaan smartphone mengarah ke peningkatan kecanggihan dalam penggunaan oleh wisatawan Cina. Ada permintaan yang jelas untuk pelayanan mandiri di berbagai pilihan manajemen”. (Choiru Rizkia)
Sumber : www.cellular-news.com