26 February 2012 14:13
Bila pihak Indonesia ternyata gagal membujuk RIM (Research In Motion) untuk membangun pabrik dan fasilitas servernya di Tanah Air, maka lain hal dengan pemerintah India. Negeri dengan jumlah penduduk 1 miliar lebih ini dikabarkan telah berhasil membetot perhatian RIM, bukan untuk pembangunan pabrik, melainkan fasilitas penyediaan 5.000 server BES (BlackBerry Enterprise Service) di kota Mumbai.
Pembangunan server ini merupakan buah manis dari negosiasi antara pemerintah India dan RIM, pasalnya selama hampir dua tahun RIM terus mendapat tekanan untuk menghadirkan akses visibilitas untuk pemerintah India terkait konten yang dikirim lewat jaringan RIM. Akhirnya RIM mengusulkan sebuah kompromi, bahwa pemerintah India bisa mendapatkan akses ke BBM (BlackBerry Messenger) dan email publik, tetapi tidak diperbolehkan mengakses ke email perusahaan.
Dengan pemasangan server tersebut akan memberikan pemerintah India sebuah akses untuk mengcegat dan memantau, baik teks ataupun email yang dikirim melalui perangkat BlackBerry, tanpa melibatkan RIM. Bagaimana dengan di Indonesia? Meski telah dinobatkan sebagai negeri dengan jumlah pengguna BlackBerry terbesar di Asia Tenggara, nyatanya perhatian RIM di Tanah Air masih berkutat pada urusan penjualan semata. Justru RIM telah memutuskan membangun fasilitas pabriknya di Malaysia pada tahun lalu dan membangun network aggregator di Singapura. Kedepannya, untuk urusan negosiasi dengan RIM, rasanya Indonesia harus belajar dari India, Malaysia, dan Singapura. (Choiru/HANS)
Sumber : www.bgr.com (21/2/2012)