13 November 2013 09:30
Qingdao – Dalam model bisnis pada pengiriman ponsel dari negara manufaktur ke negara konsumen, lumrah dikenal istilah shipment, alias pengapalan, karena memang ratusan bahkan ribuan unit ponsel di distribusikan ke negara tujuan lewat jalur laut (dikapalkan). Sistem pengapalan memang punya beberapa keuntungan, seperti jumlah unit yang dikirim bisa cukup banyak, dan lebih efisien dari biaya ongkos kirim. Tapi nyatanya, tidak semua ponsel yang masuk ke Indonesia datang lewat jalur laut.
Didasari permintaan pasar yang cukup tinggi, operator Smartfren selaku pemilik brand Andromax telah mengambil langkah cepat. Saat permintaan tinggi, unit ponsel dikirimkan lewat jalur cargo udara. “Dari segi biaya pengiriman lewat udara memang lebih mahal, tapi dengan sistem ini kami dapat mengejar permintaan untuk aktivasi,” ujar Roberto Saputra, Head of Marketing Communication Smartfren kepada SELULAR Online dalam acara media visit Hisense di Qingdao (12/11). Sebagai informasi, pengiriman lewat jalur laut membutuhkan waktu sekitar 4 minggu hingga sampai di Indonesia.
Kini 80% serial smartphone Andromax berasal dari pabrikan Hisense yang memiliki basis manufaktur di Qingdao. Pengiriman lewat jalur laut dapat dilakukan langsung dari Qingdao, pasalnya kota ini memiliki fasilitas dermaga kapal yang cukup maju. Sementara bila pengiriman ponsel dilakukan lewat udara, harus diterbangkan lewat Beijing, sehingga unit yang dipesan bisa segera cepat terdistribusi ke pasar Tanah Air. Sebelum dipasarkan, pihak Smarftren melakukan pengujian ulang unit ponsel di Indonesia, untuk memastikan kualitas unit yang dijual telah sesuai standar fitur yang ditawarkan. (Haryo Adjie Nogo Seno)
Sumber : www.selular.co.id
