Firma Lookout Mobile Security melihat peluang cukup besar untuk terjangkitnya virus malware pada sistem operasi buatan Google tersebut. Laporan perusahaan mencatat ada lebih dari 1.2 miliar perangkat mobile akan dibeli pada tahun 2013, dan pada tahun yang sama pengguna diperkirakan untuk mengunduh lebih dari 70 miliar aplikasi mobile. Karena popularitas Android begitu melejit, diperkirakan sebesar 18 juta perangkat yang menjalankan sistem operasi Robot Hijau itu akan terinfeksi dengan malware.
Secara mudah, pengguna akan menemukan malware atau spyware. Namun, itu sangat tergantung pada lokasi geografis. Penelitian dari perusahaan keamanan yang berbasis di San Francisco itu mengungkapkan perkiraan perbedaan merebaknya virus malware pada suatu negara. Dikutip SELULAR online dari Thenextweb (13/12/2012), pengguna di AS memiliki kesempatan 0.40 persen untuk terinfeksi malware, lebih kecil ketimbang prosentase peluang malware di Rusia dengan angka 34.7 persen.
Prediksi mengenai “tahun malware mobile” juga diungkapkan oleh perusahaan keamanan BitDefender. Firma tersebut mencatat jumlah perangkat Android yang terinfeksi malware meningkat sebesar 41 persen pada semester kedua tahun 2012, dengan laporan malware individu meningkat tajam sebesar 75 persen. Bahkan, 94,35 persen dari sampel malware yang berkeliaran pada tahun 2012, ditemukan menjadi Android trojan. BitDefender meyakini bahwa angka-angka ini akan meningkat di tahun mendatang. Perusahaan juga memprediksi ada peningkatan aksi penipuan berupa aplikasi palsu yang bisa mengumpulkan uang melalui layanan pesan premium, yang menargetkan pengguna di AS dan Eropa.
Perlu dicatat, bagaimanapun, sebagian besar konsumen bisa menghindari virus malware asal mereka menggunakan toko aplikasi resmi. Serta tidak sembarang membeli aplikasi bajakan secara ilegal atau tidak sadar mengklik link berbahaya. (Choiru Rizkia)