Dibuat oleh Yayasan Sunlight, Politwoops dapat membeberkan tweet dari orang-orang penting di AS. Bahkan ketika tweet tersebut telah dihapus, baik yang dihapus segera maupun yang telah lama diposting. Tak terkecuali twitter milik presiden AS, Barrack Obama yang telah menghapus enam tweet. Pada Rabu, 30 Mei 2012, situs itu memuat lebih dari 3.000 tweet vulgar dari politisi selama enam bulan terakhir.
Sayangnya, layanan Politwoops tidak akan beroperasi lama. Pasalnya, ini tentu saja telah melanggar kebebasan berpendapat atau privasi seseorang, sehingga menuai protes dari para tweeps politisi AS. Namun asalkan mereka bijak dalam mem-posting sesuatu, tentu Politwoops tidak akan begitu diperhatikan. Rasanya tak hanya di AS, aplikasi seperti ini nampaknya juga cocok untuk memantau kicauan para anggota DPR RI yang terhormat. (Choiru Rizkia)