PlayBook OS 2.0 Resmi Diluncurkan

Jakarta – RIM (Research In Motion) hari ini resmi meluncurkan sistem operasi lanjutan untuk PlayBook yakni versi 2.0. Versi ini sebenarnya sudah dirilis sejak Januari lalu untuk versi beta dan diperuntukkan bagi developer. “Mulai hari ini software update PlayBook 2.0 sudah tersedia di AppWorld,” kata Eka Anwar, Direktur Marketing RIM Indonesia.

Ada beberapa fitur yang diunggulkan oleh sistem operasi upgrade ini diantaranya adalah email yang terintegrasi, calendar dan kontak yang terintegrasi dengan aplikasi social media, hingga menjalankan aplikasi berbasis Android.

“Perbedaan lainnya adalah fasilitas BlackBerry Bridge 2.0 yang memungkinkan PlayBook bisa dikontrol secara remote lewat perangkat BlackBerry. Juga adanya fasilitas Print To Go yang memungkinkan pengguna bisa mencetak dokumen lewat jaringan WiFi,” kata Ardo Fadhola, Country Product Manager Indonesia.

Ketika ditanyakan mengenai keterbatasan soal PlayBook yang hanya bisa dipakai ke jaringan internet via WiFi, Ardo menyatakan bahwa produk tablet RIM tidak akan berhenti sampai di produk yang saat ini ada. “Ke depan ada produk tablet baru,” ujar Ardo tanpa mau menyebutkan kapan dan spesifikasi tablet terbaru RIM nanti.

Kelebihan sistem operasi 2.0 ini menurut Oon Arfiandwi, CTO 7langit, salah satu pengembang aplikasi BlackBerry adalah kemungkinan untuk mengakses aplikasi berbasis Android. “Di sisi konsumen, mereka tinggal mengunduh dari AppWorld aplikasi Android yang sudah kompatibel dengan PlayBook dengan OS 2.0. Di sisi developer, portingnya juga tidak terlalu rumit,” ungkap Oon. Pihaknya juga mengembangkan aplikasi untuk Java Jazz Festival yang multiplatform termasuk bisa diunduh untuk PlayBook. “Yang jelas untuk aplikasi Android tidak bisa diakses oleh PlayBook dengan versi OS di bawah 2.0,” terangnya.

Menyinggung mengenai pemasaran PlayBook yang terasa melempem dibandingkan dengan smartphone BlackBerry lain, Eka mengakui pihaknya akan melakukan strategi pemasaran baru untuk menggenjot penjualan PlayBook. Dengan bekal spesifikasi hardware maupun dukungan dari pengembang aplikasi, Eka melihat bahwa pasar Indonesia masih sangat potensial untuk PlayBook.(Lukman Aribowo)