Beberapa hari yang lalu aplikasi komunikasi maya Snapchat merilis sebuah pernyataan di websitenya menanggapi sekelompok profesional keamanan di Gibson Security yang menegur lemahnya sistem keamanan aplikasi. Startup yang sedang naik daun di Amerika Serikat ini menangkis klaim tersebut dengan menyatakan, “Secara teori, jika seseorang mampu untuk mengunggah satu set nomor telepon, seperti setiap nomor dalam kode area, atau setiap nomor yang tercangkup di AS, mereka bisa membuat database dari itu dan mencocokkan username ke nomor telepon. Selama tahun lalu kami telah menerapkan berbagai perlindungan untuk membuatnya lebih sulit untuk dilakukan.Tapi rupanya perlindungan mereka tidak cukup aman, karena tim peretas memposting 4,6 juta username dan nomor telepon pengguna Snapchat sebagai database yang bisa diunduh tepat sebelum tengah malam pada hari Selasa (31/12).
Database tersebut saat ini masih disensor dengan mengaburkan dua digit terakhir dari nomor telepon masing-masing pengguna. Tapi peretas yang saat ini anonim itu mengisyaratkan bahwa mereka mungkin bersedia untuk menyerahkan data mentah ke pihak yang tepat.
Peretas menyerukan, “Perusahaan enggan menambal lubang dalam sistem keamanannya sampai mereka tahu itu terlambat dan perusahaan yang kita percaya dengan informasi kami harus lebih berhati-hati ketika berhadapan dengan hal itu.” Tentu ini merupakan hal yang kurang menguntungkan untuk mengawali 2014 bagi aplikasi terhangat selama 2013. (Nis)