Untuk meredam isu tersebut, Apple telah melakukan upaya untuk mengubah persepsi dengan menerapkan peraturan yang memastikan bahwa mitra manufaktur mereka mematuhi pedoman tertentu. Pedoman ini mencakup penggunaan material bebas-konflik di produk Apple dan menyatakan bahwa mitranya hanya menggunakan tantalum dari sumber terpercaya, sesuai dengan standar keamanan Amerika Serikat (AS). Meski produsen iPhone itu menjamin telah menggunakan praktik terbaik, rupanya ada beberapa pihak yang merasa tindakan tersebut belum sepenuhnya berjalan.
Kelompok perlindungan lingkungan dan hak pekerja mencoba menekan Apple untuk tidak memakai dua zat berbahaya yang digunakan untuk memproduksi iPhone. Green America merilis kampanye mereka, untuk melindungi kesehatan para pekerja pabrik yang merakit iPhone di Cina.
Menurut tuntutan kampanye, mereka ingin Apple segera menghentikan penggunaan bahan kimia beracun seperti benzene dan n-hexane yang digunakan dalam rantai pasokan Apple. Benzene adalah zat pemicu kanker yang bisa menyebabkan leukimia jika tidak ditangani dengan semestinya dan n-hexane dihubungkan dengan kerusakan syaraf. Bila Apple menyingkirkan dua zat itu, maka biaya produksi per iPhone bisa berkurang sebanyak Rp11 ribu dengan penggunaan zat lain yang lebih aman. Kampanye ini juga sekalian menghimbau Apple untuk menggelontorkan dana kesehatan bagi pekerja yang telah jatuh sakit selama pembuatan produk-produknya.
Sementara itu, di pihak Apple memberi sanggahan. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS tersebut berisikan tulisan, “Untuk menangani bahan kimia dan zat beracun kami mengharuskan pemasok kami di seluruh dunia bertemu atau mematuhi standar keamanan AS seperti OSHA, National Institute for Occupational Safety and Health, dan juga American Conference of Governmental Industrial Hygienists. Tahun lalu, kami melakukan inspeksi hampir 200 pabrik yang berfokus pada bahan kimia berbahaya, untuk memastikan fasilitas tersebut memenuhi standar kami yang ketat. Kami juga memberikan pelatihan manajemen, kebersihan industri, dan peralatan perlindungan pribadi sebagai pedoman dari Apple Supplier EHS Academy di Suzhou, Cina.” (Choi)