Beruntungnya, Lenovo masuk dalam calon pembeli potensial. Ini karena hubungan antara kedua perusahaan sudah pernah terjalin. Lenovo adalah mitra NEC yang membangun bisnis bersama dalam memproduksi PC pada 2011 di bawah naungan Lenovo NEC Holdings. Meski begitu, NEC dikabarkan juga tengah diincar oleh beberapa peminat lainnya dari Jepang.
Menurut Reuters (29/3/2013), NEC sedang mengalami krisis keuangan. Perusahaan sudah merugi secara terus-menerus selama dua tahun. Sebelum memutuskan menjual divisi ponsel, NEC telah memberhentikan sekitar 10.000 karyawan. Kerugian sebesar US$1.3 miliar memaksa perusahaan bertindak lebih lanjut. Salah satu langkah terbaik yang diambil yakni dengan cara menjual unit mobile phone miliknya.
Lenovo merupakan salah satu perusahaan elektronik paling ambisius di Cina. Sayangnya, hasil akuisisi dengan perusahaan PC IBM beberapa waktu lalu menyisakan penyesalan. Perkembangan produksi PC begitu terlantar digempur oleh kemajuan perangkat mobile semisal smartphone dan tablet. Apalagi pertumbuhan volume smartphone Lenovo telah melambat dari lebih dari 50 persen menjadi sekitar 35 persen hanya dalam setahun. Pertumbuhan buruk terjadi di Amerika Utara dan Eropa. Jika Lenovo membeli divisi ponsel NEC dan mulai untuk meningkatkan laju smartphone secara serius pada tahun 2014, bisa saja pertumbuhan volume turun di bawah 25 persen di tengah persaingan pasar global. (Choiru Rizkia)