Nokia Belum Minat Masuk ke Pasar Phablet

Irisan antara desain smartphone dan teblet membuahkan identitas baru yang disebut sebagai phablet (smartphone tablet). Gaung phablet dipelopori oleh Samsung dengan Galaxy Note, dan kemudian menjadi tren yang diikuti banyak vendor di dunia, termasuk vendor merek lokal di Indonesia. Tapi ada satu vendor besar yang hingga kini belum merespon pada tren tersebut, yakni vendor asal Finlandia, Nokia.

Dikutip SELULAR Online dari Bloomberg.com (2/4/2013), James Etheridge, juru bicara Nokia menolak mengomentari pertanyaan seputar rencana kedepan Nokia dalam konsep layar phablet, Etheridge menyatakan Nokia masih dalam tahap menilai minat konsumen di pasar. Di pihak lain, Francisco Jeronimo, seorang peneliti di lembaga riset IDC London berpendapat, “Phablet adalah tren yang tidak bisa dilewatkan. Saat ini konsumen ingin menggunakan smartphone dengan cara yang berbeda. Menikmati media streaming dan browsing dengan gadget berlayar 5 inchi menjadi terasa nyaman di tangan.”

Jeronimo beranggapan Nokia telah beberapa kali kehilangan momentum dalam tren handphone. Seperti tahun 2004 terlambat mengikuti tren desain clamshell, dan berikutnya telat mengikuti tren desain layar sentuh. Kali ini masa depan Nokia, khususnya di lini smartphone dipertaruhkan mengingat dari tahun ke tahun perusahaan terus merugi akibat kalah bersaing dari Samsung dan Apple. “Nokia mengambil langkah cepat, seperti mengembangkan lebih lanjut desain Lumia,” ujar Jeronimo.

Bak jamur di musim hujan, pertumbuhan phablet kini meroket cepat. Informasi dari IDC menyebutkan penjualan gadget 5 inchi ini melonjak 29,7 juta unit pada tahun 2012, sebagai perbandingan di tahun 2011 hanya mencapai penjualan 1,2 juta unit. (Haryo Adjie Nogo Seno)