Trio satelit berbentuk kubus itu diluncurkan pada Minggu (21/4) diatas roket Antares Orbital Science Corporation dari NASA Wallops Island Flight Facility di Virginia. Ketiganya dibangun pada bingkai cubesat standar sekitar empat inchi persegi (10 cm), dengan baterai lithium-ion eksternal dan radio yang kuat untuk mencapai Bumi. Komponen smartphone tidak hanya menyediakan fitur kamera untuk memotret Bumi saja, tetapi juga bertindak sebagai avioni spacecraft sebagai pengontrol.
Sesuai dengan tujuan misi PhoneSat ini agar irit budget, foto-foto dikirimkan kembali ke bumi dalam bentuk paket image-data yang diterima bukan hanya oleh NASA Ames Research Center, tetapi juga oleh operator radio amatir di seluruh dunia, yang secara sukarela memberikan layanannya untuk mengumpulkan hingga 200 paket.
“Dalam tiga hari misi, kami sudah menerima lebih dari 300 paket data,” ujar said Alberto Guillen Salas, seorang insinyur di Ames dan anggota tim PhoneSat. ” Sekitar 200 dari paket data disumbangkan oleh komunitas global dan paket-paket sisanya kami terima dari anggota tim kami dengan bantuan Ames Amateur Radio Club station, NA6MF.”


Pada tanggal 27 April, misi PhoneSat berakhir ketika ketiga nanosatelit tersebut terbakar di saat memasuki permukaan atmosfer.