Berdasarkan kesepakatan tersebut, perusahaan asal Finlandia akan mempertahankan brand “Nokia”, sementara Microsoft memegang merek dagang “Asha” dan “Lumia.”
Jelas, bakal ada beberapa perubahan dalam perangkat Nokia masa depan, mengingat fakta bahwa sekarang di bawah kepemilikan baru. Salah satu kemungkinannya adalah nama produk yang lebih singkat, dibanding dengan label sekarang.
Isu ini diperkuat oleh petinggi Microsoft. Steve Ballmer mengatakan bahwa mereka bisa “berbuat lebih baik untuk penamaan konsumen.” Saat ini, mereka belum memiliki wewenang “mempersingkat” nama-nama sebelumnya karena sifat bisnis independen antara keduanya. Ballmer percaya perusahaannya bisa memberikan nama konsumen yang lebih baik daripada “Nokia Lumia Windows Phone 1020.” Hal serupa yang dilakukan oleh HTC dengan “HTC Windows Phone 8X/S.”
Brand “Nokia” mungkin tidak akan menemani penamaan perangkat masa depan seperti biasanya. Meski, label Lumia bisa saja tidak bakal melengser. Skema penamaan masa depan tentunya tergantung kebijakan Microsoft sepenuhnya, apakah tetap mempertahankan seperti sebelumnya atau muncul dengan skema yang berbeda sama sekali. Ada baiknya kita tunggu hingga transaksi penyatuan keduanya selesai di awal tahun depan. (Choiru Rizkia)