13 February 2014 13:00
LinkedIn, layanan jejaring profesional dengan 277 juta anggota di seluruh dunia, kemarin (12/2) mengumumkan bahwa jumlah penggunanya telah mencapai lebih dari 50 juta di wilayah Asia Pasifik. Sembilan negara di wilayah ini telah memiliki lebih dari 1 juta pengguna LinkedIn – India (lebih dari 24 juta), Australia (lebih dari 5 juta), Cina (lebih dari 4 juta), Indonesia dan Filipina (masing-masing lebih dari 2 juta), sedangkan Jepang, Singapura, Malaysia, dan Selandia Baru masing-masing memiliki lebih dari 1 juta pengguna.
Pencapaian ini menunjukkan pengguna LinkedIn di wilayah Asia Pasifik mengalami pertumbuhan hingga hampir tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah pengguna saat LinkedIn membuka kantor perwakilan regionalnya di Singapura pada bulan Mei 2011. Di tahun 2013 ada lebih dari 7 juta orang yang mendaftar menjadi pengguna baru LinkedIn di India, sementara itu ada 2 juta orang yang mendaftar di Australia dan Selandia baru. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara, jumlah penggunanya meningkat lebih dari 50%, sehingga totalnya mencapai lebih dari 9 juta.
“Pertumbuhan jumlah pengguna yang sangat besar adalah hal yang memberikan kami semangat, tetapi masih banyak yang harus kami lakukan untuk menghubungkan para profesional di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami berencana untuk memperkenalkan fitur-fitur lainnya yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna dan pelanggan LinkedIn,” kata Hari Krishnan, Managing Director, LinkedIn Asia Pacific and Japan.
Sejak tahun 2011, LinkedIn telah menambahkan 6 bahasa untuk negara di Asia untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pengguna di masing-masing negara. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah pengguna, LinkedIn telah membantu klien-klien yang berasal dari berbagai wilayah di dunia untuk menjangkau dan berinteraksi dengan audiens yang lebih luas. Klien LinkedIn termasuk Standard Chartered Bank, AirAsia, SingPost, Lenovo, University of Queensland dan Van Heusen. (Hans)
Sumber : www.linkedin.com