Meskipun masih berbentuk prototipe, perangkat ini tinggal ditempel ke kamera handphone yang menggunakan fluoresensi untuk mendeteksi bakteri. Samueli menggabungkan titik-titik kuantum (sebagai semikondukter kecil) dengan tabung kapiler yang berisikan antibodi. Saat bakteri E. Coli tersebut di tempatkan pada kaca kapiler, Anda bisa lihat senyawa itu karena pancaran cahaya dari built-ini lampu LED.
Dikutip SELULAR online dari popsci.com (23/2/2012), reaksi ini menyebabkan titik-titik kuantum bisa memancarkan cahaya neon, yang diperbesar oleh lensa di bawah kapiler, dan kemudian ditangkap oleh kamera handphone. Perangkat tersebut bisa berfungsi sebagai miniatur mikroskop neon portabel. Banyaknya E. coli ditentukan dengan mengukur jumlah cahaya yang dipancarkan dalam setiap tabung
Sejauh ini, belum diketahui apakah scanner ini akan diproduksi secara massal dan bisa dipasarkan secara komersial. (Choiru Rizkia)