Satu-satunya hal yang membedakan dua mikrofon tersebut adalah satu digit di belakang angka produksi. Kombinasi angka pada Nokia Lumia 720 adalah 307, sedangkan HTC One adalah 302. Nokia menghubungi Windows Phone Central dan menyatakan bahwa angka-angka tersebut mewakili tanggal pembuatan mikrofon, dan label TD v1.4 mengacu pada kode eksklusif komponen untuk Nokia. Nokia mengatakan bahwa ini bukan masalah paten terhadap HTC, namun pelanggaran perjanjian kerahasiaan perusahaan (NDA) antara Nokia dan produsen mikrofon ST Electronics.
Nokia memohon injuction (perintah pengadilan) untuk melarang HTC One karena HTC tidak memiliki lisensi untuk menggunakan komponen. HTC akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi mengenai injunction. Menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan pengadilan yang akan berdampak pada bisnis, dan, HTC akan mengeksplorasi solusi alternatif segera. Vendor asal Taiwan tersebut memang mengandalkan HTC One sebagai penyelamat dari kehancuran finansial. Dan permasalahan yang timbul dengan Nokia ini (di antara komplikasi lainnya), semakin menyulitkan perusahaan.
Semoga HTC dan Nokia mampu mengatasi masalah ini dengan segera. (Khoirunnisa)