“Saya sangat percaya pada aturan hukum, tapi saya juga percaya bahwa tidak seorang pun di negeri ini yang berada di luar hukum,” ujar Comey kepada wartawan di markas FBI di Washington, sebagaimana dikutip Selular Online dari laman Huffington Post, Jumat 25 September 2014. “Apa yang menjadi perhatian saya dalam hal ini adalah perusahaan memasarkan sesuatu dengan gamblang guna menempatkan pelanggannya di atas hukum.”
Pekan lalu perusahaan yang bermarkas di Silicon Valley mengatakan bahwa secara teknis tidak lagi dimungkinkan membuka enkripsi iPhone dan iPad demi penegakan hukum karena perangkat tidak lagi mengizinkan pengguna melewati passcode. Langkah itu diambil perusahaan guna mengembalikan kepercayaan publik pasca kebocoran dokumen rahasia National Security Agency tahun lalu tentang akses pemerintah ke data pengguna pribadi.
Pada situs privasi untuk sistem operasi mobile terbaru, iOS 8, Apple menguraikan fitur baru dan tips bagi pengguna tentang bagaimana mengelola privasi mereka. Termasuk juga penjelasan tentang bagaimana Apple akan menanggapi permintaan informasi pemerintah di masa depan.
“Tidak seperti pesaing kami, Apple tidak dapat melewati passcode Anda dan karena itu tidak dapat mengakses data ini,” kata perusahaan itu. “Jadi secara teknis tidak mungkin bagi kami menanggapi surat perintah pemerintah untuk mengekstraksi data dari perangkat yang menjalankan iOS 8”
Comey mengatakan meski ia memahami kebutuhan pelanggan akan privasi, akses pemerintah ke perangkat mobile mungkin diperlukan dalam keadaan ekstrim, seperti dalam peristiwa serangan teror.
Comey mengatakan para pejabat FBI saat ini sudah melakukan perbincangan dengan Apple dan Google tentang pemasaran perangkat mereka. (Nisa)



