Kejadiannya bermula saat Frank sedang menjalankan tugasnya untuk kedua kali. Ketika sedang berjaga-jaga, Frank melihat seorang pembom bunuh diri seorang pembom bunuh diri yang berencana untuk meledakkan diri. Tak lama berselang, akhirnya bom meledak, dan pecahan peluru menyebar ke semua tempat dan di setiap arah. Tak elak, Frank terkena pecahan peluru ke jari, tangan, dan kakinya. Namun berkat iPhone yang dia letakkan di saku celana, berhasil menghentikan beberapa pecahan peluru yang bisa mengancam keselamatan nyawanya.
Ada kemungkinan bahwa pecahan peluru tambahan bisa menyebabkan kerusakan dan komplikasi yang lebih parah, terutama jika mengenai arteri utama. Berkat material kokoh iPhone, maka Frank masih bisa bernafas hingga saat ini.
Sebenarnya, Frank sudah menghubungi dan melaporkan kejadian tersebut terhadap pihak Apple untuk permintaan iPhone baru. Pihak Apple pun sudah menyetujui, namun dengan syarat Frank menukarkan iPhone rusaknya. Menurut pihak produsen iDevice tersebut, dia tak bisa memiliki kedua iPhone tersebut. Meski iPhone penyelamat tersebut sudah tidak lagi dapat digunakan, namun menurut pernyataan adiknya yang bernama Lantz, Sersan Frank masih ingin menyimpannya sebagai kenang-kenangan, sehingga menolak pergantian iPhone baru. (Choi)
