14 February 2014 19:30
Pangsa pasar BlackBerry tak disangkal memang mulai merosot tajam. Perusahaan riset International Data Corporation (IDC) merilis laporan pangsa pasar BlackBerry di kuartal empat 2013 hanya menyisakan 0,6 persen, dengan pengapalan 1,7 juta unit di seluruh dunia. Sangat bertolak jauh jika dibandingkan Android yang menjual 226,1 juta unit. Posisi buncit ini masih berada di bawah pangsa pasar smartphone berbasis Android, iOS, serta Windows Phone.
Hasil penghitungan 0,6 persen oleh IDC sebenarnya masih bisa dibilang sebagai “kabar baik.” Pasalnya, laporan bulan lalu dari Consumer Intelligence Research Partners malah menyatakan bahwa pangsa pasar BlackBerry adalah nol persen. Cukup meragukan bila market share perusahaan saat itu benar-benar 0%, tapi mungkin jumlahnya begitu rendah sehingga tidak layak diungkap. Perusahaan tengah mengalami kerugian yang cukup besar karena produknya kurang laris di pasaran.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, pabrikan asal Kanada ini mampu mengantongi pangsa pasar sebesar 3,2 %. Artinya, ada penurunan pangsa pasar lumayan besar hingga 2,6 % selama setahun. Sementara, jika dibandingkan dengan Q4 2012, pangsa pasar BlackBerry saat ini terkuras hingga 77 persen. Adapun untuk pangsa pasar perangkat BlackBerry selama 2013, hanya berkisar angka 1,9 persen dengan total pengapalan 19,2 juta unit. Jika dibandingkan 2012, BlackBerry kehilangan pangsa pasar sebanyak 40,9 persen.
BlackBerry makin kehilangan popularitas di sebagian besar pangsa pasarnya di negara-negara berkembang yang selama ini jadi pasar utama, termasuk Indonesia dan Afrika Selatan. Penurunan pangsa pasar BlackBerry ini tak lepas dari usaha produsen ponsel pintar lain yang makin gencar memperluas basis penggunanya di negara-negara berkembang.
Berada di titik nadir tak lantas membuat strategi bisnis BlackBerry kendor. Pengangkatan John S Chen sebagai CEO baru perusahaan untuk menggantikan Thorsten Heins diharap bisa membawa perubahan baik. Penunjukan Foxconn menjadi pertaruhan besar pertamanya. BlackBerry dan Foxconn sepakat menjalin kerjasama strategis selama 5 tahun ke depan, untuk merilis smartphone khusus negara berkembang, yang ditargetkan akan dirilis tahun ini. (Choi)
Sumber : http://www.blackberryblast.com/