Meski berbeda material bodi, namun kontruksi eksterior masih tetap sama seperti HTC One (M8) yang memiliki bodi logam. Hanya ketebalannya menjadi 9.9mm, sedikit lebih tebal 0.5mm dari versi orisinilnya 9.4mm. Bodi plastik nyatanya juga mempengaruhi bobot bodinya sehingga lebih ringan dengan bobot 145 gram (versi aslinya 160gram).
Perbedaan paling menonjol antara HTC One (E8) dan HTC One (M8) terletak pada jumlah slot kartu SIM. Jika HTC One (E8) menggunakan single-SIM, maka versi murahnya ini dibekali kemampuan dual-SIM atau kartu ganda. Kedua slot kartu SIM ini mendukung konetivitas 3G HSPA+ dan 4G LTE.
HTC One (E8) memiliki bentang layar 5 inchi dan dukungan prosesor Snapdragon 801. Masih belum jelas apakah prosesor yang digunakan adalah quad-core 2.5GHz seperti yang dipakai HTC One (M8) atau bukan. Sebagai hardware pendukung, smartphone dilengkapi RAM 2GB dan memori internal 16GB dengan slot microSD card untuk ekspansi memori hingga 128GB.
Di bidang imaging, HTC One E8 mengandalkan kamera belakang 13MP dengan BSI sensor, aperture f/2.2, dan LED flash. Kekuatan kamera ini persis mirip seperti kepunyaan Desire 816 dan HTC One Mini 2. Di bagian atas layar, ada kamera depan 5MP yang juga memuat BSI sensor. Kedua kamera ini mendukung kemampuan rekam video Full-HD 1080p.
HTC One (E8) bakal tersedia secara global pada akhir bulan Juni. Di Cina, banderol harganya berkisar CNY2,800 (atau sekitar Rp5.4 jutaan). Harga ini hampir 40% lebih rendah dari nilai HTC One (M8). (Choi)
