Google dikabarkan melirik perusahaan startup Waze Inc. Bukan sebagai partner kerja, namun bermaksud mengakusisi sepenuhnya. Dalam sebuah rumor di Globes, Google dikatakan sudah menyiapkan investasi sebesar US$1.3 miliar (sekitar Rp12 triliun) yang mungkin saja untuk lebih mengembangkan aplikasi pemetaannya.
Bila negosiasi sukses, Google bakal mengintegrasikan aplikasi Waze dengan layanan populer perusahaan mereka sejenis, yakni Google Map. Meski begitu, Waze tetap akan tersedia secara gratis di perangkat iPhone, Windows Mobile, Symbian dan BlackBerry.
Sebelumnya, Facebook diketahui memiliki keinginan serupa. Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu sudah menawar Waze hampir US$1 miliar. Namun, peluang harganya tersebut tentu masih dibawah penawaran Google. Bahkan saingan sejatinya, Apple pun dilaporkan juga sempat melakukan pembicaraan dengan Waze. Lagi-lagi, tawaran itu “ditolak dengan sopan”.
Mengapa Waze begitu diminati perusahaan-perusahaan besar? Alasannya adalah layanan jejaring sosial berbasis peta itu sendiri sangat update menampilkan situasi lalu lintas, sehingga mengandalkan kontribusi pengguna. Berbeda dengan piranti lunak navigasi umumnya, Waze memberikan informasi dan peta berdasarkan masukan komunitas pemakainya. Informasi mengenai kecelakaan, kemacetan jalan, polisi, bahaya berdasarkan kondisi nyata yang dilaporkan para penggunanya.
Serupa Foursquare, ada lencana penghargaan (badge) bagi pengguna yang interaktif di aplikasi ini. Tidak hanya itu, di aplikasi ini pengguna pun bisa saling berinteraksi alias chat. Kini, Waze sudah mengantongi kurang lebih 50 juta pengguna. (Choiru Rizkia)
