7 August 2014 14:00
Meskipun telah ditinggalkan beberapa negara, nyatanya teknologi BlackBerry masih menjadi favorit di Nigeria, Afrika Selatan. BlackBerry masih menjadi ponsel pintar idaman oleh semua orang. Nigeria merupakan salah satu negara yang paling berkembang di Afrika dengan nilai ekonomi bernilai sekitar US$ 510M, dan menjadi salah satu dari sepuluh negara paling padat penduduknya di dunia dengan lebih dari 100 juta pengguna ponsel.
Seperti pasar negara berkembang lainnya, perangkat Android memang sempat merajalela di sana. Namun tetap saja tidak bisa menumbangkan pesona BlackBerry. Menurut laman Nigerian Tribune (3/8/2014), banyak pengguna ponsel Android yang beralih ke perangkat BlackBerry kembali. Alasannya, karena biaya langganan data yang tinggi pada perangkat Android.
“Biaya berlangganan relatif tinggi adalah sebab banyak pengguna Android akan kembali ke BlackBerry. Kebanyakan biaya langganan Blackberry hanya N1,000 pada sebagian besar jaringan dan data dapat bertahan sampai satu bulan. Tapi pada Android, biaya jauh lebih tinggi dan kuota selama satu bulan tidak tercukupi,” kata David ‘Professor’ Apple, dealer smartphone.
Tidak sedikit pengguna Android telah mengeluhkan langganan data smartphone mereka tidak cukup menunjang kegiatan secara online. Banyak yang geram mengetahui bahwa langganan Android dengan biaya N1000 tidak berlangsung sampai seminggu. Bahkan, ada yang mengatakan bisa terkuras hanya dalam satu hari!
Masalah boros penggunaan data bukan satu-satunya penyebab pemakai Android kabur. Pemicu lainnya termasuk sering ‘hang’ dan baterai yang cepat panas. Tak disangkal, pemakaian daya baterai di Android memang sangat boros.
Guna mempertahankan eksistensi perangkatnya, BlackBerry memilih Nigeria menjadi negara keempat sebagai tempat peluncuran BlackBerry Z3 pertengahan bulan lalu setelah Afrika Selatan, Indonesia, dan India. Di Nigeria, BlackBerry Z3 dibanderol dengan harga 39.900 Nigeria Naira (Rp 2.920.000). (Choi)
Sumber : http://tribune.com.ng/