“Ini adalah platform masa depan ketika era komunikasi mobile akan tergantikan oleh era mobile computing,” ujar Heins menyebut BlackBerry 10. Dengan keunggulan pada produktivitas, reliabilitas, keamanan, multi-tasking dan keyboard yang menawarkan perangkat BlackBerry tampil canggih untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Beda dengan ajang BlackBerry World yang diadakan di Orlando Amerika Serikat beberapa waktu lalu ketika BB 10 baru diumumkan sebagai platform baru di perangkat BlackBerry Dev Alpha tanpa banyak software yang menyertai, kali ini Heins optimistis melihat penampilan BlackBerry 10 yang punya karakter simpel namun tetap oke. “BB 10 akan jadi platform terbaik untuk smartphone di masa depan,” ujar Heins percaya diri.
Pada kesempatan itu, Heins menunjukkan preview terbaru dari penampilan BB 10 di perangkat BlackBerry Dev Alpha B mulai dari kemampuan Flow (transisi menu yang nyaman), Peek, Hub, BBM, BlackBerry Balance hingga keyboard virtual yang dilengkapi dengan input teks prediktif yang intuitif. “Kami menjanjikan ini akan membuat pengalaman terbaik bagi pengguna smartphone di masa depan,” tambah Heins. Dengan pengguna BlackBerry sekitar 80 juta orang, Heins yakin platform baru itu akan menuai sukses karena mampu menyatukan masyarakat dan berkolaborasi antar mereka. “Bukan isolation tapi conversation,” yang ditimpali tawa pengunjung acara BlackBerry Jam Americas 2012 karena ucapan isolation mengarah pada kemampuan produk pesaing. “Kami tegaskan, bahwa kami akan terus fighting dengan kompetisi yang ada saat ini,” ujar Heins.
Dalam pandangan beberapa pengembang, BB 10 bisa dibilang menjanjikan. “Saya rasa BB 10 punya nilai lebih bagi RIM untuk bersaing menghadapi kompetisi di masa depan,” kata Robert Williams, principal dari Concurrence, sebuah perusahaan yang berbasis di Kanada ketika berbincang dengan SELULAR Online di Tech Museum San Jose. “Dengan tampilan yang menarik terutama layar sentuhnya yang nyaman, ditambah ketersediaan aplikasi akan menambah kekuatan RIM menghadapi kompetisi,” kata Rob mengakhiri pembicaraan. (Lukman Aribowo)