Kamis, 7 Agustus 2025
Selular.ID -

Awas! Hacker Menghantui Twitter

BACA JUGA

18 October 2013 15:00
Beberapa waktu lalu, Twitter membuat pernyataan publik terkait dengan rencana penawaran saham perdananya atau initial public offering (IPO). Pada dokumen pernyataan publik tersebut juga dinyatakan mengenai jumlah pengguna aktif Twitter yang diklaim mencapai 218 juta pengguna aktif bulanan, di mana 75 persen dari jumlah itu mengakses Twitter dari perangkat mobile. Namun beberapa akun dari jumlah itu merupakan akun palsu yang membahayakan (malicious).
Hal tersebut dinyatakan oleh Jonathan Leopando, Technical Communication Trend Micro. Menurutnya, bukan hal yang aneh bahwa beberapa dari pengguna Twitter itu merupakan malicious. Namun sesuatu yang tidak lazim, lanjutnya,  adalah ketika beberapa dari akun malicious ini mencoba untuk “engage” dengan akun lainnya, termasuk akun vendor keamanan seperti Trend Micro. “Sayang sekali akun-akun ini berhubungan dengan akun Trend Micro karena kami selangkah lebih maju dibanding mereka, di mana sebelumnya kami telah memblok situs-situs meragukan yang mereka tawarkan,” tegas Leopando.
Baru-baru ini, pihak Trend Micro menghampiri empat akun yang memasukkan akun Twitter @TrendLabs ke dalam berbagai daftar. Atas penyelidikan lebih jauh yang dilakukan Trend Micro, ternyata akun-akun malicious ini membawa pemilik akun Twitter lainnya ke situs malicious yang menawarkan berbagai sarana untuk melakukan peretasan terhadap situs-situs terkenal seperti Facebook dan Twitter, sama seperti situs penipuan yang menawarkan iPhone 5s gratis.
87 Situs untuk meretas
Leopando mengatakan bahwa sangat mungkin situs ini merupakan situs penipuan yang berbahaya. Situs ini seolah-olah menawarkan suatu alat (tools) untuk meretas, padahal pada nyatanya tools tersebut tidak ada. “Penjahat cyber tidak mencuri dari calon penipu atau calon penjahat online lainnya,” tegas Leopando.
Sayangnya, Leopando melanjutkan, hal ini bukan ancaman pertama (atau yang terakhir) yang dapat Trend Micro hadapi di situs media sosial. Sebelumnya, insiden seperti penipuan melalui survei, aplikasi, dan ancaman lainnya kerap terjadi, walaupun perbaikan terbaru oleh situs-situs malicious ini membuat mereka tetap bisa mengancam. Bagaimanapun, seiring peningkatan penggunaan perangkat mobile, penjahat cyber telah menemukan platform baru untuk digunakan sesuai dengan skema mereka. “Baru-baru ini, kami menemukan halaman Facebook Mobile palsu yang meminta pengguna untuk mengungkap informasi rinci kartu kredit mereka. Penjahat cyber bisa saja menjual atau menggunakan informasi ini untuk melakukan transaksi tak resmi,” tambahnya.
Bagi para pengguna media sosial yang berkarakter “penasaran”, pihak Trend Micro menyarankan untuk menghindari situs-situs ini dan, jika memungkinkan, melaporkan akun-akun ini kepada administrator situs atau menggunakan fitur pelaporan/pemblokan otomatis (automated block/report) pada layanan media sosial tersebut. “Situs-situs malicious ini sudah diblok oleh Trend Micro Web Reputation Services,” pungkas Leopando terkait layanannya. (Hans)
Sumber : www.trendmicro.com
- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU