Di tahun 2010, Nokia menjadi “korban” oknum tidak bertanggung jawab, dan benar-benar memiliki waktu yang sulit menghentikan kebocoran produk baru, sebelum mereka bahkan melakukan debut pertamanya. Seminggu sebelum pengumuman dan sebulan sebelum pengapalan, seorang wartawan seluler asal Rusia bernama Eldar Murtazin mengeluarkan ulasan lengkap mengenai salah satu produk.
Untuk mengatisipasi hal tersebut terulang kembali, kini pabrikan asal Finlandia itu merancang sebuah sistem cerdas. Dalam pengajuan paten aplikasi berjudul “Metode peralatan untuk menyediakan identifikasi sumber kebocoran produk.
Sebelum perangkat genggam baru dipasarkan ke publik, produsen memiliki beberapa prototipe untuk menjalani tes, dan kini tidak akan sulit untuk melacak prototipe tersebut. Nokia menyematkan elemen UI (user interface) unik di setiap prototipe. Elemen-elemen tersebut akan menyamar di ikon aplikasi seperti kompas/jam tangan di arah yang berbeda atau mobil yang salah dalam navigasi. Ketika gambar dari setiap prototipe tersebut bocor, Nokia hanya memeriksa database untuk mengidentifikasi elemen UI itu dan akan segera mengetahui sumber kebocoran.
