Keterangan produk dalam paten menyebut layar AMOLED fleksibel ‘gulung’ dan ditempatkan di dalam kandang transparan berbentuk kerucut. Layar menyelimuti seluruh permukaan handphone. Dengan begitu, layar akan menyediakan gambar lebih nyata secara signifikan daripada yang ada pada smartphone dan tablet saat ini. rangkaian gambar yang disematkan dalam pengajuan menunjukkan aneka variasi desain. Beberapa di antaranya tampak bisa diterapkan, mungkin tidak semua.
Meski merupakan evolusi signifikan dari bentuk layar sentuh yang sekarang, layar yang menyelimuti dua sisi akan menimbulkan masalah sendiri. Yang pertama adalah letak hadap pengguna. Untuk mengatasi hal ini, handset harus berfitur kamera berbasis teknologi pengenalan wajah untuk memastikan bahwa konten visual handphone ditampilkan di sudut pandang pengguna yang tepat.
Ditinjau dari gambar, beberapa perwujudan menunjukkan manfaat estetika signifikan dari aspek melengkung. Perlu dicatat bahwa handset tidak mungkin sepenuhnya transparan. Prosesor dan instrumen lain yang tak sedap dipandang tetap tersembunyi di daerah bertopeng. Lagipula, desain inovatif dan bersih tentu akan selalu menarik. Dan memang sudah menjadi kecenderungan Apple untuk menyuguhkan produknya dalam balutan desain sederhana.
Masih dalam tahap pengajuan paten, tentu kita tidak akan melihat ‘handphone tabung’ dalam waktu dekat. Tapi sebenarnya teknologi layar fleksibel juga bukan hal yang baru. Samsung pernah mengungkap layar AMOLED fleksibel di ajang CES tahun 2011. Tahun lalu, Corning juga meluncurkan teknologi pelindung layar Gorilla Glass versi tipis dan fleksibel, yang dikenal dengan Willow Glass. Tentu kedua produsen layar tersebut berperan penting dalam pembuatan konsep paten seperti ini agar menjadi nyata. (Khoirunnisa)