15 August 2012 13:00
Jakarta – Mobile malware sedang meningkat seiring dengan kepopuleran smartphone, terutama pada perangkat-perangkat yang berbasis Android di kawasan Asia Pasifik. Sejak kuartal kedua 2012, Trend Micro selaku cloud security dunia telah mengidentifikasi 25.000 aplikasi mobile yang mengandung malware dan mengancam Android, dimana terjadi 417 persen peningkatan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Riset menunjukkan bahwa hanya satu dari lima perangkat-perangkat mobile memiliki keamanan aplikasi yang telah terinstalasi sebelumnya.
Country Manager and Regional Director Trend Micro SEA, David Rohan mengungkapkan bahwa para paenjahat menyasar pemilik-pemilik usaha kecil yang bekerja dengan menggunakan berbagai perangkat mobile. Serangan mereka dalam mencuri data pribadi pun sangatlah sederhana. “Pemilik usaha kecil sangat rentan dengan berbagai serangan, karena mereka menggunakan berbagai perangkat mobile semisal smartphone atau tablet yang belum tentu sudah diproteksi”, ujar Rohan.
Tren global yang saat ini sedang berkembang adalah adanya peningkatan penggunaan peralatan-peralatan penyerangan yang canggih seperti Automatic Transfer System (ATS), yang memungkinkan penjahat untuk mencuri informasi perbankan saat mereka sedang online. Demi mencegah aksi cybercrime tersebut, Trend Micro menyarankan agar para pelanggannya menggunakan threat intelligence terhadap serangan-serangan yang terjadi, seperti:
-Meningkatkan visibilitas jaringan
-Memilih sebuah solusi keamanan yang menggunakan integrity checks supaya menjaga terjadinya perubahan malware di sistem-sistem dan registries yang dapat terjadi terus-menerus. (Choiru Rizkia)
