Selasa, 12 Agustus 2025
Selular.ID -

2012, Industri Selular Diprediksi Tumbuh 9%

BACA JUGA

13 January 2012 19:30
JAKARTA – Pertumbuhan industri selular terus melambat. Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) memproyeksi pertumbuhannya tidak akan lebih dari 10%. Hal ini disebabkan penetrasi selular di Tanah Air yang tinggi dan ARPU (average revenue per user) yang stagnan, bahkan cenderung turun.
Per 2011, pelanggan selular di Indonesia mencapai lebih dari 250 juta nomor. “Penetrasinya mencapai 110%. Lebih sedikit daripada populasi penduduknya. Hal ini disebabkan satu pengguna selular bisa memegang dua atau tiga nomor sekaligus atau multi-SIM card,” kata Sarwoto Atmosutarno, ketua ATSI, di sela konferensi pers, Jumat 13 Januari 2012.
“Dengan kondisi seperti ini, rasanya sulit sekali untuk mendapatkan pertumbuhan sampai double digit lagi. Tahun ini, pertumbuhannya diperkirakan cukup delapan sampai sembilan persen,” imbuhnya.
Mulai tahun ini, industri juga akan berubah wajah di segi layanan. Tanpa ada terobosan yang menarik, Sarwoto menuturkan, industri ini akan semakin melempem. “ARPU saat ini Rp20 ribu. Sudah lebih murah daripada biaya parkir mobil. Segmen kita sudah menjangkau segmen E-F. Jelas, industri telah masuk ke pasar low-end. Semua orang mampu menikmati layanan selular. Sementara kita akan berjuang agar tetap menjaga pendapatan dan industri tetap tumbuh,” jelasnya.
Untuk mengantisipasinya, ATSI beserta anggotanya akan semakin fokus menggarap layanan data atau Internet, termasuk layanan nilai tambah (VAS) untuk mengkompensasi stagnannya pertumbuhan layanan voice dan SMS. “Konten dan aplikasi akan bertumbuh pesat. Kami akan fokus pada pengembangannya di atas layanan data. Namanya, ‘business lifestyle’. Tren ini sudah terlihat dari tiga tahun terakhir,” ucap Sarwoto.
Bisnis konten diprediksi akan menyumbang sekitar tujuh persen untuk total revenue, yakni sekitar Rp5-6 triliun. Penggunanya akan mencapai 100 juta. Bisnis yang ramai nantinya seputar merchandising, aplikasi, tiket pertunjukan, konser, RBT, video, ringtone, dan masih banyak lagi.
“Di tahun 2015, kontribusi pendapatan dari layanan voice dan SMS akan turun menjadi kurang lebih 70 persen. Sementara data dan VAS terus merangkak sampai 30 persen, atau lebih sampai 40 persen,” pungkas Sarwoto. Di tahun yang sama, nilai industri selular akan mendekati Rp140 triliun, dengan penetrasi 140 persen. (Muhammad Chandrataruna)

 

Sumber : www.selular.co.id
- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU