Pada semester pertama 2024, GOTO mencatatkan penurunan kerugian sebesar 62,3%.
Melansir dari laporan keuangan perusahaan, rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun menjadi Rp 2,69 triliun dibandingkan dengan semester pertama 2023 yang mencapai Rp 7,16 triliun.
GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) inti grup yang mengecualikan merchant payment gateway, tumbuh 54% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai Rp 63,2 triliun.
Sementara itu, GTV Grup pada kuartal ini tumbuh 26% mencapai Rp 121,5 triliun.
Pendapatan perusahaan tumbuh 39% secara tahunan mencapai Rp 4,3 triliun.
Rugi EBITDA Grup yang disesuaikan membaik sebesar 95% secara tahunan dan 53% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) mencapai Rp 48 miliar.
Catatan kinerja yang baik tersebut ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari on-demand services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman, serta pengelolaan beban usaha secara disiplin.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan, percepatan pertumbuhan di kuartal kedua kembali menegaskan tepatnya strategi perusahaan untuk fokus pada konsumen mass market.
“Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline (pendapatan) serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan untuk mencapai impas (breakeven) untuk keseluruhan tahun buku 2024,” kata Patrick dalam keterangan resminya, Juli lalu.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
Page: 1 2
This website uses cookies.