Kebocoran data pribadi merupakan isu yang sering mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian serius.
Berikut beberapa kasus kebocoran data pribadi yang pernah terjadi di Indonesia:
Pada Mei 2021, data sejumlah peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang Raid Forums jual dengan harga 0,15 Bitcoin.
Data tersebut termasuk data penduduk yang sudah meninggal.
Pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, memastikan kebenaran kebocoran data ini.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengakui bahwa sebagian data yang diperjualbelikan mirip dengan data yang mereka miliki, tetapi BPJS belum dapat memastikan apakah kebocoran tersebut berasal dari mereka atau bukan.
Baca juga: Biznet Jangkau Lebih Banyak Area di Kota Palembang
Pada akhir tahun 2020, terjadi kebocoran data dari dua perusahaan.
Data dari cermati.com sebanyak 2,9 juta pengguna juga ada yang menjual di Raidforums.
Data ini diambil dari kegiatan 17 perusahaan, sebagian besar berhubungan dengan kegiatan finansial.
Selain itu, Lazada juga mengalami kebocoran data sebanyak 1,1 juta data.
Pihak Lazada menyatakan bahwa insiden terkait keamanan data di Singapura melibatkan database khusus Redmart yang di-hosting oleh penyedia layanan pihak ketiga.
Pada tahun 2022, data riwayat pencarian (browsing history) milik pelanggan layanan internet IndiHome bocor.
Data ini juga oleh oknum peretas bernama “Bjorka” jual secara bebas di Breached Forums.
Pada Januari 2022, terjadi kebocoran data di Bank Indonesia (BI).
Setidaknya 16 komputer di Kantor Cabang BI di Bengkulu mengalami kebocoran dan telah dibenarkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Ingatlah bahwa perlindungan data pribadi sangat penting, dan kita semua harus berupaya menjaga keamanan informasi pribadi kita.
Ikuti berita Selular.id di Google News
Page: 1 2
This website uses cookies.