Deddy Herlambang juga menyebut langkah perbaikan pascatabrakan KA Turangga dan kereta Commuter Line Bandung Raya bisa dimulai dengan mengganti personel di Stasiun Cicalengka dan Stasiun Haurpugur.
Adapun secara jangka panjang, Deddy mendorong pemerintah dan PT KAI untuk memasang sistem pemberhentian otomatis (automatic train stop/ATS) di setiap lokomotif kereta.
Sistem ini sudah dipasang di Kereta cepat Jakarta-Bandung, kereta LRT Jabodebek, dan MRT Jakarta.
Manfaat sistem pemberhentian otomatis ini, kata Deddy, bisa dilihat pada kejadian Oktober 2023, ketika Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara otomatis berhenti di kilometer 58 Karawang-Padalarang karena seekor domba masuk ke rel melalui celah pagar.
“Obyek kecil seperti domba saja kereta bisa berhenti, apalagi benda besar seperti kereta,” kata Deddy.
“Dulu tahun 2007 pernah ada uji coba pemasangan ATS di kereta-kereta PT KAI, tapi tidak dilanjutkan mungkin karena biayanya terlalu mahal. Tapi investasi mahal semestinya tidak masalah demi keselamatan kita semua,” kata Deddy.
Berdasarkan data KNKT, pada periode 2018-2022 terjadi 29 kecelakaan kereta di Indonesia.
Dari angka itu, 3 di antaranya berupa tabrakan. Mayoritas kecelakaan dalam empat tahun itu adalah kereta anjlok, sebanyak 17 kasus.
Adapun selama tahun 2019-2022 terdapat 1.142 kecelakaan di perlintasan kereta sebidang, merujuk data Kemenhub.
Sebanyak 1.004 kasus itu terjadi di perlintasan kereta sebidang yang tidak dijaga.
Baca juga: Wow, Ini Capres yang Unggul di Media Sosial Awal 2024
Page: 1 2
This website uses cookies.