Instagram akan memulai dengan menggunakan sistem blockchain Polygon.
Tidak hanya mengumumkan hal tersebut, Meta pun mengatakan bahwa para kreator juga akan terkoneksi dengan Solana dan wallet Phantom.
Setelah sebelumnya Meta membuka untuk Coinbase Wallet, Dapper, Meta Mask, Rainbow, dan Trust Wallet.
Dengan adanya fitur ini, para kreator dapat membuat NFT, membuat showcase dan melakukan penjualan.
Para fans pun dapat mendukung pembuat konten favorit mereka dengan membeli secara langsung di Instagram.
Oscar berharap dengan besarnya ekosistem NFT nantinya, akan memiliki potensi yang baik terhadap perekonomian digital masyarakat, terutama bagi content creator.
Karena teknologi NFT dapat membantu content creator dalam menjalankan hak cipta dan royalti.
Oscar juga berpendapat, Meta mungkin saja akan mempelopori masuknya era Web 3.0 secara masif karena mengadopsi NFT dan metaverse.
“Mari sama-sama kita tunggu dan bisa kita gunakan di Indonesia,” lanjutnya.
Sebelumnya NFT juga menjadi buah bibir di Indonesia tahun 2021 terutama setelah munculnya berita Ghozali Everyday.
Pemuda itu berhasil menjual ribuan foto selfie secara NFT dengan meraup miliaran Rupiah. Fenomena Ghozali tersebut membuat NFT populer.
Sejauh ini, sudah banyak teknologi NFT dalam pembuatan game, karya cipta teknologi dan karya seni.
Selain itu, Elon Musk juga akan berencana mengadopsi teknologi blockchain di Twitter menggunakan Dogecoin (DOGE).
Hal ini terungkap setelah ramai pemberitaannya setelah membeli Twitter Inc.
Baca juga: Bappebti Buat Lembaga Kliring Aset Kripto, Apa Tujuan dan Keuntungannya?
Page: 1 2
This website uses cookies.