Categories: Policy

Predatory Pricing Bisa Jadi Faktor Tumbangnya Startup Saat Ini?

Share

Hal itu diungkap oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda kepada Selular, bahwa platform digital di Indonesia hanya mengenal valuasi.

“Nilai valuasi ini dihasilkan oleh gross merchendise value (GMV). Semakin tinggi GMV maka semakin tinggi nilai valuasi. Untuk meningkatkan GMV, otomatis yang dikejar adalah konsumen. Maka mereka berlomba untuk memberikan harga yang paling murah ke konsumen,” Ujar Nailul

Ia menambahkan, “Semakin murah maka akan semakin dicari. Itu karakteristik konsumen kita. Nah, ketika platform butuh barang dengan harga murah yang dicari konsumen untuk meningkatkan GMV, maka platform harus melihat produsennya.”

Hal tersebut yang mengharuskan pelaku digital di Indonesia untung di masa pandemi, malah menjadi buntung, karena faktor Predatory Pricing.

Karena, ekosistem yang berubah, Itu kenapa tokopedia gabung gojek. Telkomsel gencar bangun bisnis digital.

Baca Juga: Nasib Saham Teknologi saat Jokowi Gencar Promosi Startup di Amerika Serikat

Terakhir, Tiket.com mau gabung blibli, karena jika perusahaan digitial yang mau jalan sendiri tidak akan kuat menangani beban oprasional persaingan tinggi dan Promo fantastis.

Page: 1 2

Tags: INDEF Shopee predatory pricing
Redaksi

Artikel Terbaru

  • Rumour
  • Smartphone

OnePlus 15 Bakal Hadir dengan Layar 165Hz dan Baterai 7.000 mAh

10 Oktober 2025 12:00 WIB
  • Tips & Trik

Cara Atasi Masalah Hotspot di iPhone dan Android

10 Oktober 2025 11:30 WIB
  • Smartphone

5 Smartphone dengan Desain Paling Unik dan Berani

10 Oktober 2025 10:30 WIB
  • Smartphone

Infinix Bawa Fitur NFC ke HP Rp1 Jutaan, Ini Pilihannya

10 Oktober 2025 10:00 WIB