Start Up Global Juga Pangkas Ratusan Karyawan
Sejatinya bukan hanya perusahaan rintisan di Indonesia saja yang saat ini tengah memasuki masa-masa sulit, sehingga terpaksa harus memangkas puluhan hingga ratusan karyawan.
Banyak start up di dunia yang juga melakukan langkah serupa. Seperti Buzzy, Cameo, On Deck, Robinhood, Workrise, Thrasio, Mural, dan Main Street.
Menurut para pendiri perusahaan, PHK dilakukan akibat terjadinya pergeseran di pasar serta perlunya pivot agar tidak terlempar dari persaingan bisnis.
Menurut para pendiri perusahaan, PHK dilakukan akibat terjadinya pergeseran di pasar serta perlunya pivot agar tidak terlempar dari persaingan bisnis.
Di luar perusahaan rintisan, perusahaan raksasa seperti Netflix juga mengambil kebijakan drastis. Raksasa streaming video itu, memberhentikan 150 karyawan.
Keputusan itu diambil setelah Netflix mengungkapkan perusahaan bakal kehilangan jutaan pelanggan pada paruh pertama tahun ini.
Seperti dilansir dari The Guardian, PHK sebagian besar melibatkan operasi di Amerika Serikat (AS) sehingga mempengaruhi karyawan di departemen film dan televisi.
Sebelumnya, Netflix mengungkapkan bahwa pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022, mereka telah kehilangan 200 ribu pelanggan secara global, dibandingkan kuartal empat (Q4) 2021.
Perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California itu, juga memperkirakan akan ada kerugian yang lebih besar di kemudian hari, bahkan sampai dua juta pelanggan di kuartal kedua.
“Pertumbuhan pendapatan kami sudah sangat melambat,” kata Netflix dalam suratnya kepada para pemegang saham, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (20/4/2022).
Akibat kinerja yang mengecewakan itu, saham perusahaan sudah turun lebih dari 40%, yang mengakibatkan kerugian hingga $50 miliar dalam kapitalisasi pasar. Kerugian terbesar bagi Netflix hingga saat ini.
Baca Juga: Netflix PHK Karyawan Lagi, Setelah Kehilangan Hingga 200.000 Pelanggan
Page: 1 2
This website uses cookies.
