Pada segmen Mobile, Telkomsel mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terdepan di Indonesia yang melayani 176,0 juta pelanggan, di mana 120,5 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.
Secara keseluruhan, pendapatan Telkomsel pada tahun 2021 tercatat sebesar Rp87,5 triliun.
Kontribusi pendapatan dari Digital Business telah meningkat menjadi 77,9% dari total pendapatan Telkomsel, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 71,6%.
Pertumbuhan Digital Business ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan Data sebesar 6,9% yang didorong oleh pertumbuhan trafik data (Data Payload) sebesar 43,3%.
Baca Juga: Telkomsel: Tidak Semua Hal Harus Diubah Jadi Solusi IoT
Pada segmen Consumer, IndiHome juga tetap memimpin pasar fixed broadband di tanah air dengan menguasai lebih dari 80% pangsa pasar.
Jumlah pelanggan IndiHome pada akhir tahun 2021 mencapai 8,6 juta pelanggan, bertambah sebanyak 585 ribu pelanggan dari tahun sebelumnya.
Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan segmen Consumer meningkat cukup tinggi sebesar 18,5% YoY menjadi Rp26,3 triliun, sehingga berkontribusi cukup signifikan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi.
Baca Juga: Telkom dan Singtel Kembangkan Regional Data Center dan Bisnis Broadband
Kinerja Telkom pada segmen Enterprise di 2021 baik di tengah tekanan akibat pandemi COVID-19. Pendapatan yang berasal dari segmen ini mencapai Rp19,1 triliun, atau tumbuh sebesar 8,0% jika dibandingkan periode sebelumnya.
Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,3 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 5,6% dibandingkan tahun lalu.
Selain keempat segmen ini, kinerja Telkom juga menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam segmen lainnya melalui berbagai inisiatif dalam mengembangkan dan menyediakan beragam layanan digital, baik untuk Business to Business (B2B) maupun Business to Customer (B2C).
Baca Juga: Telkomsel Alihkan 4.000 Unit Menara Telekomunikasi ke Mitratel
Pada bulan November 2021, salah satu anak usaha Telkom yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) berhasil melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp18,8 triliun.
Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menciptakan nilai (value creation) yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder, di mana aset tower yang memiliki valuasi tinggi dapat di-unlock, sehingga berdampak pada valuasi yang lebih baik bagi perusahaan.
Baca Juga: 1.000 BTS IM3-Tri Telah Terintegrasi, IOH Siap Sambut Lebaran 2022
Halaman berikutnya
This website uses cookies.