Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H Bramono mengatakan telah mendapatkan sosialisasi secara berkala dari Direktorat Jendral Pajak Indonesia terkait undang undang ini.
Khusunya mengenai aturan kenaikan tarif PPN menjelang rencana penerapan mulai 1 April 2022.
Telkomsel, menurut Saki, merupakan perusahaan yang mengedepankan good corporate governance akan selalu patuh pada setiap kebijakan pemerintah.
Termasuk mematuhi jika ada penyesuaian atau perubahan terkait isi maupun jadwal penerapan aturan.
“Sebagai tindak lanjut hal tersebut di atas, Telkomsel telah mempersiapkan rencana kerja termasuk proses edukasi dan sosialisasi kepada pelanggan,” ujar Saki kepada Selular.ID, Jumat (25/3/2022).
Saki menambahkan Telkomsel telah melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai rencana kenaikan PPN 11 persen kepada para pelanggan khususnya pengguna Telkomsel Halo atau pascabayar.
Lalu apakah untuk harga pulsa dan paket data akan berubah pasca kenaikan PPN 11 persen?
“Kenaikan PPN ini sama sekali tidak berdampak pada tarif pulsa atau harga paket data Telkomsel,” tandasnya.
Terkait dengan rencana kenaikan tarif PPN yang akan berlaku per 1 April 2022, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sebagai wajib pajak, akan mematuhi setiap peraturan perpajakan yang berlaku.
Hal tersebut dipaparkan SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang.
“Kami akan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pelanggan, di antaranya melalui sms notifikasi, informasi di lembar tagihan (billing statement) pelanggan postpaid, dan jalur komunikasi lainnya,” ujar Steve.
Dengan adanya kenaikan PPN 11 persen yang menyebabkan kenaikan tarif, Steve menjelaskan IOH akan menjaga kualitas layanan terbaik.
Serta menghadirkan produk yang simpel, jujur, dan transparan bagi pelanggannya.
“Ini sesuai dengan misi kami untuk menghadirkan pengalaman telekomunikasi digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujar Steve.
Steve juga mengatakan IOH secara bertahap akan melakukan upgrade seluruh jaringannya menjadi 4G serta menggelar layanan 5G.
Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo yang mendorong pemanfaatan 4G sebagai backbone jaringan digital nasional.
“Sesuai dengan visinya menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia,” ungkapnya.
Steve juga menjelaskan dalam jangka panjang, IOH juga terus mendukung Pemerintah dalam pemerataan akses teknologi digital di Indonesia.
“Dengan memperkuat infrastruktur jaringan dengan penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air, yang kami targetkan selesai pada akhir tahun 2025,” tandasnya.
Tanggapan XL Axiata dan Smartfren
Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison Tawarkan Berbagai Solusi Bisnis Industri 4.0
This website uses cookies.